Jumat, 27 Mei 2011

HIRUK PIKUK PEMIRA UNAND 2011

Ini adalah postingan terbaru saya. Selain karena jarang on len, kesibukan ngampus juga menuntut penulis untuk melupakan kehidupan duniawi (heheheh... gag nyambung).

Kali ini penulis ingin berbagi cerita mengenai Pemilu pemilihan presiden mahasiswa di Universitas Andalas. Cerita ini berkenaan dengan posisi penulis yang juga adalah sebagai salah satu panitia pemilihan umum (PPU). Panitia ini dibentuk oleh badan pemilihan umum (BPU). Sedangkan badan ini sendiri dibentuk oleh BEM KM UNAND. Adapun Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) dibentuk oleh DPM UNAND.

Penulis tidak ingin bercerita panjang lebar mengenai hal di atas, tetapi penulis hanya ingin menceritakan klimaks dari Pemira karena tidak begitu banyak momen yang bisa dipublish kepada khalayak ramai. Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan jika memang perlu ketrangan lebih lanjut (hubungi saya kalau mau).

Cerita ini bermula pada tanggal 24 Mei 2011 tengah malam perhitungan suara dimulai. Sebenarnya perhitungan bisa dimulai ketika seluruh kotak suara terkumpul. Akan tetapi, kotak suara dari politani payakumbuh dan ekonomi payakumbuh belum datang sehingga perhitungan suara belum bisa dimulai. Hal ini tidak berarti, BPU telah menetapkan bahwa perhitungan suara bisa dimulai pukul 11. Kemudian datang lagi masalah baru yaitu menunggu selurunh capres dan saksi dari capres tersebut.

Kemudian seluruh capres telah datang. Sebelum perhitungan suara dimulai, dibukalah sebuah forum yang diketuai oleh panwaslu. Salah satu (pendukung) capres menolak acara perhitungan suara yang dilaksanakan di ruang tertutup karena dianggap tidak memberi akses kepada mahasiswa. (bersambung)