Senin, 28 Februari 2011

TEORI DASAR FLUKS

Fluks adalah seberkas garis gaya yang dilingkupi oleh luas daerah tetentu. Oleh karena satu berkas dapat diambil untuk sembarang luas tertentu, besarnya suatu fluks tergantung pada luas berkas yang diambil.

Faraday menggambarkan medan magnet dengan bantuan garis-garis medan. Kemudian, garis medan itu dinyatakan dengan angka-angka.

Φ=B A , dimana

Φ adalah fluks

B adalah kerapatan garis medan atau induksi magnetik

A adalah luas medan

Jika kerapatan garis gaya medan magnetnya membentuk sudut θ , maka persamaan fluks nya menjadi

Φ=B A cos θ

Sabtu, 26 Februari 2011

prinsip kerja besi putar

Bila ada arus yang mengalir pada kumparan maka ruangan tersebut akan ada medan magnet yang mengakibatkan kedua besi lunak tersebut demagnetisasi dan bersifat sebagai magnet permanen. Pasangan besi lunak tersebut mempunyai sepasang kutub yang sama sehingga kutub -kutub yang sejenis akan tolak menolak dan besarnya penyimpangan terg antung dari besarnya arus yang lewat pada kumparan.

Konstruksi dari alat ukur ini terdiri dari kumparan tetap dan sepasang besi lunak mudah mengalami demagnetisasi, besi lunak tersebut ditempatkan dalam ruang antara kumparan tetap dimana besi lunak yang satu ditempatkan menempel dengan kumparan tetap sedang besi lunak yang lain berhubungan dengan sumbu as dari jarum penunjuk sehingga dapat berputar/bergerak bebas.

Alat ukur dengan besi putar bekerja berdasar pada arus yang akan diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan terjadinya medan magnit. Potongan besi ditempatkan dimedan magnit tersebut dan menerima gaya elektromagnetis. Alat ukur dari tipe besi putar ini adalah sederhana dan kuat dalam kontruksi, murah, serta dengan demikian mendapatkan penggunaan-penggunaan yang sangat besar, sebagai alat pengukur untuk arus dan tegangan pada frekuensi-frekuensi yang dipakai pada jaring-jaring yang terdapat di kota-kota. Suatu keuntungan lain bahwa alat pengukur ini dapat pula dibuat sebagai alat pengukur, yang mempunyai sudut yang sangat besar.
Prinsip kerja alat ukur besi putar ialah berdasarkan gaya elektromagnetik dimana gaya elektromagnetik yang timbul pada kumparan akan menolak / menarik logam ( besi lunak yang tidak termagnetisasi) dan selanjutnya akan menghasilkan torsi kerja.
Persamaan torsi alat ukur besi putar, misalkan arus yang melewati alat ukur, induktansi dan simpangan awal berturut-turut adalah I, L, dan 0. Kemudian arus bertambah dengan dI , induktansi bertambah sebesar dL, dan simpangan bertambah sebesar d0, maka didapat perubahan energi yang disimpan sebesar :

E = I. L dL + 1/2 I2 dL

Kerja mekanik : M = Td . d0


Untuk penggunaan alat pengukur dengan asas ini, hendaknya harus memperhatikan beberapa sifat, antara lain :
• Pemakaian daya cukup besar
• Mudah dipengaruhi oleh medan magnet dari luar
• Adanya pengaruh histeresis
• Untuk pengukuran kuat arus yang kecil diperlukan lilitan yang lebih banyak, akibatnya nilai tahanannya bertambah besar.
Oleh karena itu, alat ukur dengan asas ini dapat digunakan untuk mengukur arus searah maupun arus bolak-balik .
Prinsip suatu alat ukur jenis besi putar dibedakan dengan cara :
• Jenis tolak (repulsion type)
• Jenis gabungan tarik dan tolak (combined attraction and repulsion type)

Alat ukur volt dengan azas besi putar dibuat dengan menggabungkan kumparan – kumparan yang tetap tersebut dengan suatu tahanan seri. Kebanyakan dari pada alat -alat ukur dari tipe ini mempunyai harga-harga skala maksimum dari 15 sampai kira-kira 600 volt. Karakteristik yang penting dari alat –alat ukur dari tipe besi putar adalah sebagai berikut :

-Pengaruh dari medan magnit luar
Karena suatu kumaparan yang tetap tidak dapat membangkitkan suatu medan magnet yang kuat, untuk mengelakkan ini, maka seluruh kumparan diletakkan dalam suatu kotak besi yang mempunyai fungsi sebagai suatu tameng magnit.
-Pengaruh frekuensi

Dalam penggunaan sebagai suatu alat pengukur volt, maka bila frekuensi dari pada tegangannya adalah tinggi, maka perubahan dalam arus yang akan melalui kumparan putar adalah lebih penting dari pada pengaruh arus –arus putar. Perubahan dari pada arus ini terutama disebabkan oleh perubahan induktansi dari pada kumparan tersebut. Untuk jelasnya maka dimisalkan bahwa jaringan dari sirkuit alat ukur voltmeter dari suatu induktansi L dari kumparan tetap dan tahanan R dari pada tahanan seri.

-Pengaruh dari histerisa magnitis
Dalam prinsipnya alat ukur dari tipe besi putar dapat digunakan untuk arus bolak balik maupun arus searah sesuai dengan alat ukur thermocouple. Akan tetapi untuk penggunaan arus searah, kesalahan-kesalahan akan terjadi yang disebabkan oleh karena kondisi-kondisi magnetisasi dari besi akan berbeda, disebabkan oleh adanya kerugian-kerugian histerisa dari besi.

(dikutip dari http://iksanadityo.blogspot.com)

Prinsip kerja Kumparan Putar

Alat ukur kumparan putar ialah alat pengukur yang berkerja atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnit, yang berasal dari suatu magnet permanen. Arus yang di alirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus. Tidak hanya untuk arus searah tapi dengan pertolongan alat-alat lainnya dapat digunakan untuk mengukur arus bolak-balik.

prinsip kerja alat ini menggunakan magnit yang permanent, yang mempunyai kutub-kutub, dan di antara kutub-kutub tersebut di tempatkan suatu silinder inti besi tersebut di atas ini, di celah udara antara kedua kutub magnet, dan silinder inti besi akan terbentuk medan magnit yang rata, yang masuk melalui celah kutub udara ini di tempatkan kumparan putar, yang dapat berputar melalui sumbu. Bila arus searah yang tidak ketahui di ketahui besarnya mengalir melalui kumparan tersebut, suatu gaya elektro magnetis f yang mempunyai arah tertentu akan di kenakan pada kumparan kumparan putar, sebagai hasil interaksi atara arus dan medan magnit. Arah dari gaya f dapat di tentukan menurut ketentuan tangan dari Fleming. Besar dari gaya ini akan dapat di turunkan dengan mudah. Nyatakan besar medan magnit dalam celah udara sebagai B, panjang kumparan sebagai a, dan lebar kumparan sebagai b, momen putar Tp dapat dinyatakan sebagai:

T = B × A × I × N

T = Torsi (Nm)

B = kerapatan fluk magnet (Wb/m

A = luas efektif koil (m2)

I = arus ke kumparan putar (A)

  1. N = jumlah belitan

Bila n di nyatakan banyaknya lilitan dari kumparan putar.

Pada setiap ujung dari pada sumbu, di tempatkan pegas yang salah satu ujungnya melekat padanya, sedangkan ujung yang lain pada dasar yang tetap. Setiap pegas akan memberikan gaya reaksinya yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari sumbu, dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi dengan kata lain pegas memberikan pada sumbu moment Tc yang berlawanan arahnya dengan arah Tp. Bila kionstanta pegas dinyatakan sebagai τ, maka besar Tc dapat dinyataka sebagai :

Tc = τӨ

Bila sumbu dan kumparan kumpar, berputar melalui sudut akhit sebesar Өo, maka dalam keadaan seimbang ini Tp = Tc, sehingga terdapat persamaan sebagai berikut:

τӨo = Bnab I

dan dari sini

Өo = (Bnab / τ ) I

Dengan demikian sudut akhir Өo dari putaran sumbu yang menjadi tempat melekat penunjuk, di tentukan oleh persamaan di atas. Kebesaran-kebesaran (Bnab/ τ) di sebut sebagai konstanta alat ukur.

Pada umumnya, momen seperti Tp, disebut momen penggerak, dan alat yang menyebabkan dei kenal sebagai alat penggerak. Sedsangkan momen Tc di sebut momen pengontrol.

Dengan berpegang kepada pengertian-pengertian ini, maka harga sudut rotasi akhir dari penunjuk, pada alat pengukur kumparan putar, di tentukan oleh hubungan antara momen penggerak dan momen pengontrol, dan dinyatakan dalam persamaan di atas.

(dikutip dari http://iksanadityo.blogspot.com)


Selasa, 22 Februari 2011

Informasi, Probabilitas dan Entropi

sudah lama kayaknya gag ngisi blog...

artikel ini sebenarnya dibuat untuk mengisi waktu dan mengingat tugas yang diberikan oleh sang dosen. Jadi, harap maklum

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.Hal ini didapatkan dari wikipedia. Akan tetapi, menurut Dr.Eng. Rahmadi Kurnia, Informasi juga berkaitan dengan data. Dimana Data adalah sesuatu yang didapaykan dalam keadaan mentah, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah sehingga dapat dimengerti sepenuhnya baik sumber maupun tujuannya.

Probabilitas adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah terjadi.

Entropi merupakan suatu istilah dalam hukum termodinamika yang menunjukkan suatu ukuran ketidakpastian dari suatu sistem.

sekian dari saya...
jangan lupa komen yah...
hidup blogger....